Sabtu, 6 September 2008
Umrah di Bulan Ramadhan
Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah s.a.w bersabda:“Pahala umrah di bulan Ramadhan sama seperti ibadah haji.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain berbunyi: “sama seperti menunaikan haji bersamaku”
Wahai hamba Allah , berbahagialah Anda yang dapat berumrah di bulam Ramadhan karena pahalanya seperti menunaikan haji bersama Rasulullah s.a.w
Mencari Malam Lailatul Qadr
Allah berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (Al-Qadr:1-3)
Rasulullah s.a.w bersabda: “Barangsiapa yang bangun di malam Lailatul Qadar karena keimanan dan keikhlasan, niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Rasulullah s.a.w senantiasa mencari malam Lailatul Qadr dan memerintahkan sahabat untuk mencarinya. Beliau membangunkan keluarganya pada malam sepuluh terakhir dengan harapan mendapat malam Lailatul Qadr.
Dalam Musnad Ahmad dari ‘Ubadah, Rasulullah SAW bersabda:“Barangsiapa yang bangun sebagai usaha untuk mendapat malam Lailatul Qadr, lalu ia benar-benar mendapatkannya, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang.”
Telah dinukil dari beberapa kaum salaf dari kalangan sahabat dan tabi’in bahwa mereka mandi dan memakai minyak wangi pada sepuluh malam terakhir untuk mencari malam Lailatul Qadr, malam yang telah dimuliakan dan diangkat derajatnya oleh Allah.
Wahai orang yang telah menyia-nyiakan umurnya, kejarlah segala yang terluput atas dirimu pada malam Lailatul Qadr ini. Sebab malam inilah sebagai pengganti umur, beramal pada malam ini lebih baik dari pada seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapat kebaikan pada malam itu, niscaya merugi. Malam itu datang pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, tepatnya pada malam-malam ganjil, dan lebih diharapkan lagi pada malam kedua puluh tujuh.
Berdasarkan riwayat Muslim dari Ubay bin Ka’ab Radhiallaahu anhu bahwa ia berkata: “Demi Allah, sungguh aku mengetahui datangnya malam itu. Yaitu pada malam yang Rasulullah memerintahkan kami untuk menghidupkannya, yaitu malam kedua puluh tujuh.”
Sampai-sampai Ubay bersumpah untuk hal itu, beliau berkata: “Aku dapat mengenalnya melalui tanda-tanda dan alamat yang diberitakan Rasulullah s.a.w kepada kami. Yaitu matahari terbit tanpa cahaya yang menyilaukan pada pagi harinya.”
Dalam kitab Shahih diriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiallaahu anha bahwa ia berkata: “Ya Rasulullah, Apa yang aku baca bila bertepatan dengan malam itu?” Rasulullah bersabda: “Bacalah: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi ampunan dan menyukai orang yang memohon ampunan maka ampunilah aku.”
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan