Sabtu, 6 September 2008
Memperbanyak Dzikir, Doa dan Istighfar
Siang dan malam pada bulan Ramadhan adalah hari-hari yang penuh keutamaan, raihlah keutamaan itu dengan memperbanyak dzikir dan doa, terutama pada waktu-waktu mustajab, di antaranya:
• Saat berbuka. Ada sebuah doa yang tidak tertolak bagi orang yang berpuasa saat berbuka.
• Sepertiga malam terakhir. Yaitu ketika Allah Subhanahu wa Ta'ala ke langit dunia seraya berkata: “Siapa saja yang meminta kepada-Ku niscaya Aku kabulkan. Siapa saja yang memohon ampun kepada-Ku niscaya Aku ampuni.”
• Memperbanyak istighfar pada waktu sahur. Allah Ta’ala berfirman: “Dan pada waktu sahur mereka memohon ampunan.”
• Mencari waktu mustajab pada hari Jum’at. Yaitu di saat-saat terakhir pada sore hari Jum’at.
Ikhlas.
Berapa banyak orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan apa pun dari puasanya kecuali lapar dan dahaga!?
Berapa banyak orang yang mengerjakan shalat tarawih, namun tidak mendapatkan apa pun selain ngantuk dan capek!? Semoga Allah menghindarkan kita dari hal itu!
Oleh sebab itu, Rasulullah s.a.w menegaskan masalah ikhlas ini, melalui sabda beliau: “....karena keimanan dan keikhlasan.. .”
Kaum salaf sangat berusaha untuk menyembunyikan amal ibadah mereka, karena khawatir akan membahayakan diri sendiri. Hammad bin Zaid menceritakan kepada kita tentang seorang tabi’in yang mulia bernama Ayyub As-Sikhtiyani sebagai berikut: “Pada saat menyampaikan hadits kadangkala hati beliau luluh, beliau segera memalingkan wajah dan berdehem seraya berkata: “Betapa berat pilek yang kuderita!” Seolah-olah beliau sedang pilek padahal beliau hendak menyembunyikan tangisnya.”
Muhammad bin Wasi’ berkata: “Aku telah berjumpa dengan kaum salaf, di antara mereka ada yang tidur satu bantal dengan istri. Si istri tidak mengetahui air mata yang mengucur deras dari si suami hingga membasahi bantal. Aku juga bertemu dengan sebagian mereka yang menangis bercucuran air mata ketika berada dalam shaf shalat, namun hal itu tidak diketahui oleh orang yang berada di sampingnya.”
Ayyub As-Sikhtiyani selalu mengerjakan shalat malam dan beliau menyembunyikan amal tersebut hingga pada waktu subuh beliau mengangkat suara seolah-olah beliau baru bangun ketika itu.
Ibnu Abi ‘Adi berkata: “Dawud bin Abi Hind senantiasa berpuasa selama empat puluh tahun, namun hal itu tidak diketahui oleh keluarganya. Pasalnya beliau adalah seorang penjahit, beliau selalu membawa bekal makan siang. Dalam perjalanan, beliau menyedekahkan makanan itu. Hingga beliau kembali pada sore hari dan berbuka bersama keluarganya.”
Sufyan Ats-Tsauri berkata: Telah disampaikan kepadaku dari kaum salaf bahwa seorang hamba senantiasa beramal secara tersembunyi (tidak diketahui orang banyak), namun setan senantiasa membujuk rayunya hingga ia mengamalkannya terang-terangan (ia tampakkan pada orang banyak). Demikianlah setan terus menggodanya hingga ia senang amalnya dipuji orang. Akhirnya ia terbiasa beramal karena riya’.”
Tidak Berbuat Hal Yang Sia-Sia Pada Bulan Ramadhan
Penyia-nyiaan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna dan menghabiskannya di luar ibadah adalah sesuatu hal yang sangat rugi bila dilakukan di bulan Ramadhan. Sungguh hal itu suatu kelalaian dan sikap berpaling dari rahmat dan keluasan ilahi.
Allah Ta’ala berfirman: “Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta". Berkatalah ia:"Ya Rabbku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya seorang yang melihat" Allah berfirman: "Demikian-lah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu(pula) pada hari ini pun kamu dilupakan". Dan demikanlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya terhadap ayat-ayat Rabbnya. Dan sesung-guhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal”. (Thaha: 124-127)
Betapa perihnya jiwa kita dan betapa tercabik-cabiknya hati kita melihat banyak pemuda muslim yang terbuai dengan berbagai macam permainan dan nongkrong di pinggir-pinggir jalan pada malam hari bulan Ramadhan yang penuh keutamaan itu?! Bahkan masih ada ummat islam yang mengunjungi tempat-tempat dugem di malam bulan Ramadhan
Betapa banyak larangan-larangan Allah dan perbuatan durhaka lainnya yang dilakukan terang-terangan pada malam hari bulan Ramadhan yang pernuh berkah? Sungguh seorang muslim akan merasa pilu melihat masa muda pemuda Islam terbuang percuma untuk perkara-perkara di luar ketaatan.
Namun, kita janganlah terlalu bersedih! Sesungguhnya jalan menuju kebahagian bagi kita dan bagi saudara2 kita adalah dakwah dan doa!
Marilah kita ajak pemuda-pemuda Islam yang terlena serta membimbing mereka kepada jalan yang lurus. Dan mendoakan mereka dalam kesendirian, mudah-mudahan Allah mengabulkan doa kita hingga kita termasuk orang yang beruntung dan tidak merugi selamanya.
Wallohu a'lam bish-shawab
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan